Selasa, 10 Agustus 2010

Marilah Berpikir Sederhana

Kalau Memang Mudah, Mengapa Dipersulit?

1. Kasus kotak sabun kosong terjadi di sebuah perusahaan kosmetik. Seorang pelanggan mengeluh bahwa ia telah membeli sabun yang ternyata kemasannya kosong, tidak berisi sabun. Para manajer perusahaan memperkirakan bahwa kesalahannya terletak di bagian pengepakan yang bertugas memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke bagian pengiriman. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Para teknisi segera bekerja keras untuk menempatkan mesin pemindai sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh 2 orang untuk melihat semua kotak sabun dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tidak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat, dan dengan biaya yang tidak sedikit.

Pada saat yang sama, ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama. Ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit. Ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke barisan kotak-kotak hasil pengepakan. Kipas angin tersebut lalu meniup kotak sabun dan mengeluarkan kotak kosong dari jalur pengepakan.

2. Pada saat NASA mengirimkan astronot ke luar angkasa pada kali pertama, ternyata pulpen yang dibawa astronot ke luar angkasa tidak berfungsi di gravitasi nol karena tinta pulpen tersebut tidak bisa mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, NASA menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar Amerika. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan: dalam gravitasi nol, terbalik, di dalam air, di berbagai permukaan termasuk kristal, dan dalam temperatur tertentu.

Tahukah Anda apa yang dilakukan oleh orang Rusia untuk menghadapi masalah yang sama? Mereka menggunakan pensil…!!!

3. Suatu hari, seorang pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya karena mereka merasa waktu tunggu mereka di pintu lift menjadi lebih lama seiring dengan bertambahnya penghuni di apartemen itu. Sang pemilik apartemen mengundang sejumlah ahli untuk memecahkan masalah tersebut. Seorang ahli menyarankan agar menambah sejumlah lift. Ahli yang kedua meminta untuk mengganti lift dengan yang lebih cepat dengan asumsi bahwa semakin cepat lift, orang yang terlayani akan banyak. Kedua saran tersebut tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tahukah Anda, apa yang disarakan oleh ahli yang ketiga? Ia hanya menyarankan satu hal bahwa inti dari komplain pelanggan adalah mereka merasa menunggu terlalu lama. Ia hanya menyarankan kepada sang pemilik apartemen untuk memasang cermin di depan lift agar perhatian para pelanggan teralihkan dari kegiatan "menunggu" menjadi merasa "tidak menunggu” lift.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar